Wednesday, August 1, 2007

Solidaritas Untuk Loper Media Cetak

Entah apa yang ada dalam pikiran Pandu Keadilan PKS sehingga mereka tega “menganiaya” rakyat kecil yaitu loper media cetak – yang sering dipanggil pengecer koran atau tukang koran. Seharusnya, loper-loper itu bisa berjualan untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarganya, namun karena dia dibawa ke Kantor Polisi Polsek Duren Sawit terpaksa roda ekonominya berhenti sejenak. Hal itu terjadi hanya gara-gara loper-loper itu mengedarkan tabloid Jakarta Untuk Semua.

Terus terang, berita di media ini soal dibawanya loper koran ke kantor polisi mengundang banyak pertanyaan. Mengapa Pandu Keadilan PKS bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat kecil ? Di manakah nurani kepanduan dan keadilannya, kok bisa-bisanya mereka bertindak demikian ? Bukankah kegiatan tangkap-menangkap hanya bisa dilakukan oleh aparat hukum -- itupun harus dengan kasus yang jelas ? Bukankah ada Dewan Pers yang akan menindak tabloid tersebut, jika yang dipermasalahkan isi tabloid?

Sesungguhnya mencari nafkah sebagai loper pun tidak gampang. Berjualan di tempat umum juga tidak nyaman karena seringkali diuber-uber tramtib. Padahal jika aman berjualan pun belum tentu laku – apalagi jika hujan mengguyur. Kini, ancaman yang lebih besar menghadang para loper, karena dengan kejadian kemarin membuktikan bahwa siapa saja ternyata bisa mengganggu loper.

Sebagai bentuk solidaritas kita kepada loper, marilah kita melindungi dan memberikan keadilan kepada rakyat kecil. Apabila ada pelanggaran hukum dalam penerbitannya, biarlah polisi dan Dewan Pers yang menuntaskannya. Tindakan main hakim sendiri, sungguh bukan tindakan yang bijaksana karena hanya memperparah periuk nasi para loper. Mudah-mudahan kejadian tragis yang menimpa loper tidak terulang lagi.