Thursday, April 12, 2007

Siapa Peduli Loper?

Boleh dikatakan, tiada hari tanpa loper. Itulah profesi yang dilakukan oleh para loper pemasar berbagai produk media cetak: surat kabar, tabloid, dan majalah. Terbitnya koran setiap hari pagi dan sore) dipastikan akan menyulitkan para loper untuk beristirahat sejenak.

Mengapa demikian? Loper memahami betul falsafah time is money. Jika mengambil libur, otomatis penghasilannya pun ikut libur. Begitulah beban berat yang dipikul loper. Padahal sebagai manusia biasa, loper pun harus memiliki kesempatan dan waktu untuk libur dan bersukacita bersama keluarganya.

Oleh sebab itu, adanya Loper's Day yang diprakarsai oleh Yayasan Loper Indonesia (YLI) sangat membantu loper untuk melepas kepenatan sementara. Cita-cita YLI yang ingin memberikan sukacita dan kegembiraan kepada para loper, tentunya harus didukung bersama-sama.

Masa depan loper memang bukan hanya menjadi tanggung jawab dirinya sendiri. Semua pihak -termasuk penerbit yang memiliki produk, pemerintah yang memiliki space lapak untuk berjualan- juga harus turut berpartisipasi untuk menyejahterakan para loper ini. Demikian juga konsumen media cetak yang memperoleh manfaat langsung mendapatkan informasi via perantaraan loper, perlu memiliki kepedulian yang sama.

Melalui Loper's Day 2007, kami hanya bisa menyampaikan terima kasih kepada Sang Loper, pahlawan penyalur informasi, dan juga kepada mereka yang peduli untuk memberikan suka cita kepada loper. Semoga loper Indonesia semakin jaya!

(Surat Pembaca ini dimuat di Harian Suara Pembaruan, Senin, 26 Maret 2007)

No comments: