Thursday, April 12, 2007

Mengapa Bang Yos Disalahkan ?

Banjir belum surut semuanya, namun tudingan demi tudingan yang bernada menyalahkan sudah mulai ramai disampaikan oleh para opinion leader. Baik, dari kalangan masyarakat, maupun dari kalangan partai dan lembaga swadaya masyarakat. Bahkan, sampai ada yang sampai menggelar demo banjir segala.

Seperti biasa, tudingan diarahkan telak kepada Sutiyoso alias Bang Yos, Gubernur DKI Jakarta yang bertanggungjawab terhadap permasalahan di kota metropolitan ini. Persoalannya, apakah dengan menyalahkan Bang Yos, kemudian banjir akan mereda, dan tidak akan ada banjir lagi ?

Banjir saat ini maupun banjir bandang yang (mudah-mudahan tidak) terjadi di masa mendatang dapat dipastikan tidak mungkin bisa diselesaikan oleh Pemda DKI semata-mata. Peran serta masyarakat yang berada di daerah rawan banjir pun perlu terlibat aktif, melakukan antisipasi menjelang banjir. Simulasi antisipasi banjir perlu dilakukan, di saat-saat tidak banjir agar pada saat terjadi bencana, jumlah korban pun bisa diminimalisir.

Pemerintah pusat juga harus “nyemplung” dan turun tangan melakukan koordinasi antar wilayah, karena asal-usul dan penyebab banjir bukan hanya disebabkan oleh orang-orang maupun sumber daya alam di Jakarta saja. Adanya banjir kiriman dari Bogor, Cianjur atau Depok memerlukan koordinasi dengan pemerintahan di daerah setempat untuk melakukan antisipasi banjir dengan jalan memperbaiki infrastruktur di wilayah tersebut. Begitu juga jika sungai terbesar di Tangerang meluap, imbasnya juga ke Jakarta.

Bang Yos dalam berbagai kesempatan menggulirkan ide penanganan masalah ibukota secara megapolitan. Artinya, perlu ada penanganan terpadu antar wilayah di Jabodetabek agar persoalan-persoalan di ibukota dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik. Koordinasi antar wilayah yang menjadi daerah penyangga ibukota harus dilakukan, untuk menghapus egoisme wilayah yang hanya menambah beban persoalan ibukota.

Peranan pemerintah pusat dalam konteks megapolitan ini tentu sangat diperlukan, namun sayangnya partisipasinya masih nol besar. Melihat kenyataan ini, haruskah Bang Yos menanggung beban semua kesalahan di akhir masa jabatannya ini ? Tentu tidak. Lebih bijak kita semua berpikir jernih untuk mencari solusi terbaik mengatasi banjir dan permasalahan ibukota lainnya.

(Surat Pembaca ini dimuat di Koran Tempo, Senin, 12 Februari 2007, Halaman A 11.)

No comments: